MENGENAL KUNYIT DAN KHASIATNYA (page 2)

Menurut Harisna (2010), tanaman herbal indonesia atau rempah-rempah yang dijadikan sebagai obat tradisional Indonesia karena banyak mengandung senyawa anti bakteri. Masyarakat Indonesia secara tradisional mengkonsumsi kunyit untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikroba parasit, gigitan serangga, penyakit mata, cacar, gangguan pencernaan, gangguuan hati, mata, dan penyakit kulit.

turmeric roots on wooden table

Kunyit mengandung minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, tanin, kurkuminoid, dan terpenoid yang merupakan senyawa penghambat pertumbuhan mikroba. Kandungan minyak atsiri dan kurkumin yang terdapat dalam kunyit merupakan senyawa yang sering digunakan sebagai antioksidan. Kurkumin dan minyak atsiri dalam kunyit dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dingin atau maserasi dengan etanol 96% dan dengan metode destilasi (Moghadamtousi, 2014).

Kurkumin termasuk senyawa polifenol yang memiliki kemampuan untuk melawan bakteri atau antibakteri melalui penghambatan enzim thiolase (enzim sulfidril) pada bakteri sehingga ikatan disulfida tidak terbentuk. Kemudian struktur sekunder dari protein sekunder rusak dan terdenaturasi. Minyak atsiri merupakan senyawa terpenoid yang dapat mendestruksi membran sel bakteri (Rahmawati dkk., 2014). Senyawa kurkumin yang terdapat dalam kunyit merupakan senyawa penangkal radikal (radikal scavenger) atau antioksidan (Sharma, 1976).

Pile of Turmeric (Curcuma longa Linn) rhizome (root) cutting isolated on white background.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rathore et al, (2008) menyatakan bahwa minyak atsiri rimpang kunyit dosis 250 mg/kg BB, dapat menghambat apoptosis sel otak dengan menurunkan aktivitas kaspase-3 pada tikus model demensia. Kurkumin memiliki sifat anti inflamasi atau anti peradangan. Kunyit dapat mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan densitas kolagen jaringan (Partomuan, 2009).

Pemberian kurkumin secara oral ke luka yang terdapat pada tubuh dapat mengurangi inflamasi atau digunakan sebagai antiseptik (Hartati dan Balitro, 2013). Minyak atsiri yang terkandung dalam kunyit sebanyak sekitar 1,5-2,5%. Minyak atsiri dari kunyit dapat diolah menjadi minyak kunyit dengan teknik penyulingan.

PENULIS :

ARUMDINI

Tinggalkan Balasan