Bahan Baku Obat-Obatan Alami dari Jahe (page 2)

Tanaman jahe termasuk ke dalam kelas Monocotyledon (tanaman berkeping satu) dan family Zingiberaceae (suku temu-temuan). Nama ‘Zingiber’ adalah Bahasa latin yang diadaptasi dari Bahasa Sansekerta yaitu ‘singibera’. Singibera memiliki makna sendiri yang berarti berbentuk tanduk. Alasan mengapa jahe dikatakan berbentuk tanduk karena bentuk rimpangnya yang memiliki bentuk seperti tanduk rusa (Setyaningrum & Saparinto, 2013).

Black tea in glass Cup with saucer and healthy ginger root, mint and lemon isolated on white background (by freepik)

Walaupun sudah lama masyarakat Indonesia mengonsumsi dan mengolah jahe untuk bahan makanan dan minuman, akan tetapi jahe sebenarnya tidak berasal dari bumi pertiwi ini. Ternyata tanaman ini diketahui berasal dari Asia Pasifik yang tersebar di dari India sampai Cina. Maka dari itu, negara-nergara yang berada di kawasan Asia Pasifik disebut sebagai bangsa yang pertama kali menemukan jahe dan mengonsumsinya. Jahe sering kali dikomsumsi sebagai bahan olahan minuman, makanan rumah dan ramuan obat-obatan (Prihatman , 2000).

Keberadaan jahe di Indonesia tidak pernah menurun, sebaliknya justru keberadaan jahe telah menjadi komoditas yang potensial. Kebutuhan permintaan jahe dari ke negara pengimpor jahe beberapa tahun terakhir ini cukup meningkat. Seiring dengan perkembangan industri makanan dan minuman yang menggunakan bahan baku jahe, menyebabkan volume permintaan dalam negeri juga terus meningkat.

fresh-ginger-zingiber-officinale-jahe (by freepik)

Adapun negara tujuan jahe dadri Indonesia di antaranya Jepang, Arab, serta Malaysia dalam bentuk jahe segar, jahe kering, dan olahan. Komoditas ekspor olahan seperti asinan (jahe putih besar), jahe kering (jahe putih besar, kecil dan Jahe merah), maupun minyak asiri dari jahe putih kecil (jahe emprit) dan jahe merah. Kondisi tanah, iklim dan letak geografis negara Indonesia yang sangat cocok dengan untuk bertanam jahe menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyuplai jahe terbesar di dunia. Hal-hal tersebut dapat menjadi alasan mengapa jahe dikatakan sebagai komoditas unggulan dan potensial dalam usaha pengembangan agribisnis dan agroindustri.

SUMBER :

Penulis : Bella Amalia

Prihatman, K. 2000. Budidaya Jahe. Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan. BAPPENAS. Jakarta.

Setyaningrum, Hesti Dwi dan Cahyo Saparinto. 2013. Jahe. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tinggalkan Balasan