Di Indonesia batasan mengenai lanjut usia adalah 60 tahun ke atas, terdapat dalam Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998, tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2, lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas, baik pria maupun wanita (Nugroho, 2008).
Menurut Potter & Perry (2009) masa dewasa tua atau lansia dimulai setelah pensiun, antara usia 65-75 tahun. Menurut Stanley & Beare (2007) lansia adalah sesorang yang berumur 65 tahun keatas. Sedangkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lansia yakni kelompok usia 60-74 tahun.
Hipertensi pada lansia adalah kondisi dimana tekanan sistolik 160 mmHg keatas dan tekanan diastolik 90 mmHg keatas. Peningkatan tekanan darah bukan merupakan bagian normal dari menua, insiden hipertensi pada lanjut usia mempunyai prevalensi yang tinggi antara 60-80% pada usia di atas 65 tahun. Hipertensi pada lansia ditandai dengan pembesaran pada pembuluh darah arteri dan perifer, kecenderungan penurunan curah jantung, meningkatnya fluktuasi tekanan darah yang dapat mengakibatkan disfungsi organ, seperti otak, jantung dan ginjal. (Stanley & Beare, 2007)
Aterosklerosis adalah deposit plak yang mengandung kolesterol, lemak, jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris selular dan kapiler yang terbentuk dalam tunika intima dan tunika media arteri besar dan sedang. Aterosklerosis juga dapat diartikan sebagai kekakuan arteri karena timbunan lemak (plak) di dalam lapisan tunika intima pembuluh darah, plak ini dapat menyebabkan lumen pembuluh darah menjadi sempit sehingga aliran darah kurang lancar, plak pada dinding pembuluh darah yang dapat memudahkan pembentukan bekuan darah. Bekuan darah ini menyumbat pembuluh darah secara total dan akan menyebabkan aterosklerosis (Price & Wilson, 1994).
Angina pektoris adalah sindroma klinik yang dinyatakan oleh nyeri dada mendadak atau paroksimal diikuti episode hipoksia sementara dalam miokardium yang secara khas merosot dalam waktu singkat, sehingga menyebabkan nekrosis miokardium (Robbins & Kumar, 1995). Salah satu faktor terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) adalah hiperkolesterolemia yaitu kondisi dimana tingginya kadar kolesterol di dalam darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi akan berkontribusi memicu timbulnya aterosklerosis (Anies, 2015). Diperkirakan 80 % penduduk dunia masih menggunakan pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat yang berasal dari tanaman obat yang sudah lama dikenal yaitu jahe merah, bawang putih, apel, lemon dan madu (Mantiri et al., 2013).
Penulis : Gregorius Bagaskoro