ANTIOKSIDAN ALAMI DARI PROPOLIS (Part 3)

Indonesia adalah negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi. Keragaman ini tentunya berpengaruh pada kandungan senyawa propolis dan berimplikasi pada aktivitas biologisnya termasuk aktivitas antioksidan. Menurut Salatino et al. (2005) propolis cenderung memiliki kandungan senyawa kimia yang tidak konsisten bergantung pada lingkungannya.

Hal ini dapat dilihat dari perbedaan kandungan senyawa kimia utama antara propolis yang berasal dari daerah sub-tropis dan tropis. Propolis yang berasal dari sub-tropis didominasi oleh galangin sedangkan propolis dari daerah tropis didominasi oleh polyprenylated benzophenones. Akan tetapi meskipun memiliki kandungan kimia yang beragam, para peneliti sepakat bahwa propolis merupakan sumber antioksidan yang baik.

Tabel 1. Komposisi Kimia Propolis

KomponenKonsentrasi (%)Grup komponen
Resin45-55Flavonoid, asam fenolat dan esternya
Lilin dan asam lemak25-53Sebagian besar dari lilin lebah
Minyak esensial10Senyawa volatile
Protein5Protein kemungkinan berasal dari pollen dan amino bebas
Senyawa organik lain dan mineral514 macam mineral yang paling terkenal adalah Fe dan Zn, sisanya seperti Au, Ag, Hg. Senyawa organic lain seperti keton, kuinon, asam organik, dan esternya, gula, vitamin.

(Sumber: Krell, 1996)

Fenol dan flavonoid merupakan kompenen penting dalam menentukan aktivitas antioksidan suatu produk. Kedua kelompok senyawa ini memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas. Kandungan flavonoid dan fenolik di dalam propolis berperan besar terhadap aktivitas antioksidannya. Kedua senyawa tersebut berperan dalam menangkap elektron bebas hasil oksidasi.

Flavonoid adalah unsur utama propolis yang terdapat paling banyak di dalam propolis. Kandungan flavonoid di dalam propolis berkisar antara 124,76 mg / 100 g (50% ekstrak méthanolik Propolis) dan 4.946,53 mg / 100 g (Mouhoubi-Tafinine, Ouchemoukh and Tamendjari, 2016). Sebagai unsur utama propolis, flavonoid berkontribusi besar terhadap aktivitas farmakologis propolis. Flavonoid merupakan antioksidan dan antibiotik yang berfungsi menguatkan dan mengantisipasi kerusakan pada pembuluh darah serta bahan aktif yang berfungsi sebagai antiperadangan dan antivirus.

Sumber :

Penulis : Bella Amalia

Krell, R. (1996) VALUE-ADDED PRODUCTS FROM BEEKEEPING Table of Contents by, Fao Agriculture Services Bulletin.

Mouhoubi-Tafinine, Z., Ouchemoukh, S. and Tamendjari, A. (2016) ‘Antioxydant activity of some algerian honey and propolis’, Industrial Crops and Products. Elsevier B.V., 88, pp. 85–90. doi: 10.1016/j.indcrop.2016.02.033.

Salatino A, Teixeira ÉW, Negri G, Message D. 2005. Origin and chemical variation of Brazilian propolis. eCAM 2:33–38.

Tinggalkan Balasan