Bahan Herbal Tradisional Pencegah Penyakit Kardiovaskuler (page 3)

Jahe merah mengandung senyawa volatile dan non volatile. Senyawa volatile terdiri dari berbagai senyawa terpenoid. Senyawa non volatile terdiri dari senyawa-senyawa flavonoid dan polifenol yang mempunyai aktivitas antioksidan tinggi untuk mencegah adanya radikal bebas dalam tubuh (Supriyanti, 2015). Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa pemberian jahe merah dapat menurunkan kadar kolesterol LDL secara signifikan pada penderita dislipidemia (Hapsari & Rahayuningsih, 2014).

https://www.freepik.com/free-photo/dried-food-clay-bowl-close-up_992393.htm#query=herbal&position=25&from_view=search&track=sph&uuid=2ce67d57-6a5b-4155-9dbb-9b11f28dfc62

Bawang putih sudah lama digunakan sebagai penyedap rasa dan mempunyai keuntungan dalam mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Bawang putih merupakan suatu obat herbal karena kemampuannya dalam merelaksasikan otot polos pembuluh darah. Bawang putih berguna untuk antioksidan, antikanker, antiradang, penurunan tekanan darah, menurunkan kolesterol darah, mengatasi depresi, meningkatkan energi (Rivlin et al,. 2006). Bawang putih mengandung allin yang dapat meningkatkan sintesis HDL dan memperlambat sintesis endogen kolesterol (Manganti, 2015).

Bawang putih memiliki kandungan senyawa organosulfur seperti diallyldisulphide (DADS), dipropyldisulphide (DPDS), diallytrisulphide (DATS) dan dipropyltrisulphide (DPTS) yang mempunyai efek anti arterogenik (Mathew, Prasad and Prabodh, 2003). Bawang putih juga memiliki agen aktif allicin dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Mekanismenya dengan mengurangi sintesis kolesterol, menghambat sintesis asam lemak dan agregasi trombosit, dan mencegah trombosis.

Allicin juga telah digunakan untuk mengobati dan mencegah penyakit kardiovaskular (Veeramanomai and Nisa, 2004). Ada pula penelitian yang menemukan bahwa mengkonsumsi bawang putih secara teratur sekitar 2–3 siung setiap hari dapat membantu mencegah serangan jantung dan membantu mengecilkan sumbatan pada arteri jantung sehingga meminimalkan terjadi serangan jantung (Untari, 2010).

Buah apel banyak disukai karena rasanya yang khas. Berdasarkan penelitian dalam satu buah apel diyakini memiliki banyak kandungan vitamin mineral yang sangat diperlukan bagi tubuh. Buah apel juga mengandung tanin, flavonoid, asam D-glucaric untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi lingkungan disekitar, juga berfungsi menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluhan darah (Yohana & Yovita, 2012).

https://www.freepik.com/free-photo/assortment-ginger-wooden-board_11741696.htm#query=herbal&position=42&from_view=search&track=sph&uuid=2ce67d57-6a5b-4155-9dbb-9b11f28dfc62

Lemon merupakan buah yang tersedia setiap tahun, namun produksinya ketika musim semi dan musim panas. Lemon (citrus limon) mengandung vitamin C yang tinggi, sumber serat dan mengandung bioflavonoid yang beraktivitas sebagai antiiflamasi, antioksidan yang membantu mencegah penyakit kanker (Afrianti, 2010).

Madu merupakan pemanis alternatif yang paling aman, yang telah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang dapat menurunkan kadar glukosa darah. Madu mengandung vitamin A, C, E, asam organik, fenol dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan serta penangkap radikal bebas (Fajrilah et al., 2013).

Di pasaran ke empat tanaman dikombinasikan menjadi satu produk obat herbal yang telah digunakan oleh masyarakat. Akan tetapi, aktivitas penurunan kolesterol dari produk tersebut secara ilmiah belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian kombinasi jahe merah, bawang putih, apel, lemon dan madu terhadap kadar kolesterol total dan histopatologis pembuluh darah aorta jantung pada tikus putih jantan.

Penulis : Gregorius Bagaskoro

Tinggalkan Balasan