DAUN JATI BELANDA SEBAGAI PENURUN KOLESTEROL (page 3)

Kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak daun jati belanda adalah alkaloid, dan flavonoid, dengan kandungan utama pada daunnya adalah tanin (Depkes, 1985). Ternyata pemberian ekstrak daun jati belanda (dalam tiga bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid) berpengaruh terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL).

https://otcdigest.id/info-sehat/ketahui-manfaat-daun-jati-belanda-sebagai-pelangsing-alami

Kadar TPC, LDL, dan trigliserida pada perlakuan kontrol (tanpa pemberian daun jati) terlihat sangat tinggi (berbeda nyata) dibandingkan dengan kadar TPC, LDL, dan trigliserida yang diberi perlakuan daun jati. Fakta ini menunjukkan adanya penurunan kadar TPC, LDL, dan trigliserida akibat pemberian daun jati belanda. Persentase penurunan kadar TPC tertinggi terjadi dalam pemberian daun jati belanda pada perlakuan ekstrak etanol (62 persen), diikuti perlakuan ekstrak air (55 persen), dan fraksi aktif steroid (36 persen).

https://pilarpertanian.com/stories/ternyata-daun-jati-banyak-manfaatnya

Pemberian ekstrak daun jati belanda juga berdampak pada peningkatan HDL. HDL dapat menurunkan kadar kolesterol dalam sel dengan cara mengambil kelebihan kolesterol dari jaringan untuk kemudian diproses di hati lalu dibuang bersama cairan empedu. HDL memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah jantung.

Lebih lanjut, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun jati belanda terbukti mampu menurunkan kadar lipid darah. Ini berarti daun jati belanda bisa dijadikan obat alternatif antihiperlipidemia dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

Sumber :

Penulis : Fiermansyah

Depkes RI. Cara pembuatan simplisia. Jakarta: Depkes RI, 1985; 1-25.

Tinggalkan Balasan