MANFAAT DAUN KELOR (Page 2)

Tanaman daun kelor memiliki senyawa metabolit sekunder yang meliputi fenol dan senyawa fenolik, alkaloid dan minyak atsiri (Rohyani dkk., 2015). Kandungan yang terdapat pada daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu) karena mengandung unsur zat gizi mikro seperti betakaroten, thiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), zat besi, fosfor, kalsium,vitamin C, seng, dan magnesium (Jongrungruangchok et al., 2010)

Moringa powder in wooden scoop with original fresh Moringa leaves on wooden table close-up.

Satu-satunya kelemahan dari daun dapat menyebabkan perut kembung. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan rafinosa, ukrosa, dan stakiosa (Gupta et al., 1989). Sifat flatulensi yang ditimbulkan oleh daun kelor dapat dikurangi dengan cara fermentasi, diantaranya dengan Lactobacillus plantarum (Roopashri & Varadaraj, 2014).

Salah satu produk minuman yang terbuat daun kelor melalui proses fermentasi L. plantarum dan E. hirae dapat dapat mengurangi flatulensi yang disebabkan karena adanya kandungan rafinosa dalam daun kelor. Melalui proses fermentasi yang dilakukan, hal tersebut dapat memperpanjang masa simpan minuman selama 30 hari pada penyimpanan suhu 4°C. Selain itu dilaporkan bahwa daun kelor secara signifikan dapat memperpanjang masa simpan mentega (Siddhuraju & Becker, 2003) dan ekstrak daun kelor dapat mencegah terjadinya ketengikan pada roti daging kambing akibat reaksi oksidasi (Das et al., 2012).

Moringa powder (Moringa Oleifera) in coconut bowl with original fresh Moringa leaves on wooden background. Healthy product, superfood, vitamin.

Aterosklerosis adalah kelainan pembuluh darah yang secara istimewa mempengaruhi arteri besar dan sedang dan oleh karena itu, umumnya disebut sebagai “pengerasan pembuluh darah”. The American Heart Association telah mengidentifikasi faktor-faktor utama yang terkait dengan aterosklerosis sebagai peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah (Chumark, et al., 2008). Faktor- faktor yang mempengaruhi konsentrasi kolesterol meliputi jumlah kolesterol yang dicerna setiap harinya, faktor genetik, kadar hormon esterogen, stress dan penyakit pada hati (Hall, 2011).

Daun kelor diyakini memiliki efek sebagai hipolipidemik, antioksidan, antikoagulan, antiagregatori platelet, dan antiinflamasi (Rajanandh, 2012). Analisis kuantitatif ekstrak hidroalkohol dari daun Moringa oleifera untuk 𝛽-sitosterol oleh LC-MS, menunjukkan adanya 0,09% 𝛽-sitosterol. Sterol nabati menghambat penyerapan kolesterol makanan. 𝛽-sitosterol adalah salah satu sterol tanaman yang menurunkan kadar kolesterol dengan menurunkan konsentrasi LDL plasma, di mana 𝛽-sitosterol menghambat reabsorpsi kolesterol dari sumber endogen dengan peningkatan ekskresinya ke dalam feses dalam bentuk steroid netral. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa 𝛽-sitosterol merupakan senyawa utama pada daun Moringa oleifera yang bertanggung jawab atas efek penurunan lipid (Ghasi, et al., 2000).

Sumber :

penulis : arumdini

Chumark, P. 2008. The In Vitro and Antioxidant Properties, Hypolipidaemic and Antiatherosclerotic Activities of Water Extract of Moringa oleifera Lam. Leaves. J. Ethnopharmacol. 116 : 439-446.

Das, A. K., V. Rajkumar, A. K. Verma, dan D. Swarup. 2012. Moringa oleifera Leaves Extract: A Natural Antioxidant for Retarding Lipid Peroxidation in Cooked Goat Meat Patties. International Journal of Food Science and Technology, 47, 585–591.

Ghasi, S., E. Nwobodo, dan J. O. Ofili. 2000. Hypocholesterolemic Effects of Crude Extract of Leaf of Moringa oleifera Lam in High-Fat Diet Fed Wistar Rats. J. Ethnopharmacol.69: 21-25.

Gupta, K., G. K. Barat, D. S. Wagle, dan H. K. L. Chawla. 1989. Nutrient Contents and Antinutritional Factors in Conventional and Nonconventional Leafy Vegetables. Food Chemistry, 31, 105-116.

Hall, J. E. 2011. Guyton dan Hall : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Elsevier Ltd, Singapura.

Jongrungruangchok, Suchada, Supawan Bunrathep, dan Thanapat Songsak. 2010. Nutrients and Minerals Content of Eleven Different Samples of Moringa oleifera Cultivated in Thailand. J Health Res 24 (3): 123- 127.

Rajanandh, M. G. 2012. Moringa oleifera Lam. A Herbal Medicine for Hyperlipidemia: A Pre-clinical Report. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 2 (SUPPL2), pp.S790–S795. http://dx.doi.org/10.1016/S2222-1808(12)60266-7.

Rohyani, Immy Suci, Evi A, dan Suripto. 2015. Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis Tumbuhan Lokal Yang Dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Obat di Pulau Lombok. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol 1 No. 2.

Roopashri, A. N., dan M. C. Varadaraj. 2014. Hydrolysis of Flatulence Causing Oligosaccharides by a-D-Galactosidase of a Probiotic Lactobacillus plantarum MTCC 5422 in Selected Legume Flours and Elaboration of Probiotic Attributes in Soybased Fermented Product. European Food Research and Technology, 239, 99-115.

Siddhuraju, P., dan K. Becker. 2003. Antioxidant Properties of Various Solvent Extracts of Total Phenolic Constituents from Three Different Agroclimatic Origins of Drumstick Tree (Moringa oleifera Lam.) Leaves. Journal of Agriculture and Food Chemistry, 51, 2144–2155.

Tinggalkan Balasan