2. Propolis
Propolis adalah zat resin dan bersifat lengket yang dikumpulkan oleh koloni lebah dari getah pohon dan dicampur dengan lilin lebah/bees wax dan enzim lebah itu sendiri (Sforcin & Bankova, 2011). Lebah menggunakan propolis sebagai penutup lubang dan celah pada sarangnya, sebagai pelapis yang berfungsi melindungi sarang lebah dari gangguan eksternal misalnya serangga, ngengat, tikus, cuaca, dan sebagai antibakteri (Kwapong et al., 2010). Propolis digunakan untuk menambal lubang dalam sarang lebah yang sekaligus sarang lebah dari serangan virus, bakteri, dan jamur.
Propolis mengandung Bioflavonoid yaitu zat antioksidan, mengandung mineral, mengandung 16 rantai asam amino esensial, dan mengandung semua vitamin kecuali vitamin K. Senyawa terbanyak terkandung dalam propolis adalah flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa turunan dari golongan polifenol. Flavonoid berkontribusi besar terhadap efek terapi dari propolis yaitu antioksidan, antibakteri, antivirus, antifungal dan antiinflamasi (Huang et al., 2014). Menurut Huang et al. (2014), flavonoid dalam propolis diklasifikasikan berdasar struktur kimianya menjadi flavones, flavonols, flavanones, flavanonols, isoflavones, dan flavon-3-ol.
Propolis memiliki banyak manfaat diantaranya adalah propolis sebagai antibiotik alami yang dapat melawan berbagai penyakit tanpa efek samping, menurut penelitian sarang lebah lebih sretil dari ruang operasi rumah sakit. Propolis mampu mengaktifkan kelenjar Thymus yang menjalankan system imunitas tubuh. Propolis sebagai antioksidan (mencegah tumor dan kanker), meningkatkan kekebalan tubuh dan sebagai Detosifikasi (pembersih dan membuang penyebab penyakit).
3. Bee pollen
Pollen atau tepung sari bunga merupakan alat reproduksi jantan tanaman yang kaya protein. Bagi lebah, pollen merupakan bahan sumber protein untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel tubuh yang rusak. Kandungan protein tergantung dari sumber pollen. Rata-rata komposisi pollen adalah : protein 20%, karbohidrat 27%, lemak 5%, air 11%, mineral 3%, vitamin. Protein pada pollen setara dengan 25% protein lengkap yang tersusun oleh 18 asam amino. Karbohidrat tersususn oleh 11 jenis gula dan rendah kalori. Lemak terdiri dari 14 asam lemak yang menguntungkan antara lain Mn, Co, Zn, Cu, Fe, K, Na, Ca, Mg, P, vitamin A (dilengkapi betakarotin), B1, B2, B12, C, E.
Bee Pollen dengan kelengkapan unsur gizinya, bekerja terutama pada metabolisme yang bermanfaat untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama sel jaringan otak, penambahan gizi bagi wanita hamil dan menyusui, meningkatkan daya berpikir dan daya konsentrasi baik untuk anak, remaja, usia sekolah dan dewasa, meningkatkan stamina tubuh bagi para penggemar olah raga, untuk mencapai prestasi tertinggi, meningkatkan daya kekebalan tubuh terhadap berbagai serangan bibit penyakit dan sebagai stabilisator sistem metabolisme tubuh. Mempertahankan dan memelihara sistem reproduksi baik pria maupun wanita.
Sumber :
Penulis : Nadia Zulfa
Kwapong P, Aidoo K, Combey R, Karikari A. 2010. Stingless Bees. Importance, Management and Utilisation. Unimax Macmillan LTD. Accra North, Ghana. 12-20.
Sforcin, J.M., Bankova, V., 2011, Propolis: Is there a potential for the development of new drugs? Journal of ethnopharmacology,(133):253-60.