Beberapa pustaka melaporkan bahwa sirih merah mempunyai berbagai aktivitas farmakologi, antara lain: antiinflamasi, antimikroba, antijamur, antihiperglikemik, antiproliferasi, dan antioksidan.
- Antiinflamasi
Beberapa jenis Piper juga menunjukkan aktivitas antiinflamasi, seperti yang dilaporkan oleh Vagashiya et al.(2007) terhadap ekstrak etanol daun Piper sarmentosum, P. argyrophyllum, P. longum, P. betle dan P. chaba. Komponen aktif antiinflamasi yang pernah dilaporkan dari ekstrak Piper antara lain: dillapiole dan dihydrodillapiole (komponen minyak atsiri) dari P. aduncum, piperovatine dan piperlonguminine (senyawa amida) dari P. ovatum Vahl.
- Antimikroba dan Antifungi
Ekstrak etanol daun sirih merah terbukti mempunyai efek anti bakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 35218, masing-masing pada Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) 25% untuk S. aureus dan 6% untuk E. coli (Juliantina et al, 2009). Mutmainnah (2013) membuktikan bahwa ekstrak daun Sirih merah 12,5% dapat memperbaiki gambaran histopatologi luka insisi kulit tikus putih yang terinfeksi S. aureus. Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan data jumlah neutrofil, makrofag, fibroblas, angiogenesis serta kepadatan kolagen.
Rizky (2012) melaporkan bahwa ekstrak etanol daun Sirih merah pada kepekatan 40% v/v memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan fungi Candida albicans ATCC 10231 paling efektif dibanding dengan kepekatan yang lain, dengan lebar daya hambat tertinggi (13,3 mm).
- Antihiperglikemik
Dekokta daun sirih merah segar dengan takaran 3,22 dan 20 g/kgBB perhari selama 10 hari, masing-masing mampu menurunkan kadar glukosa darah (pengukuran menggunakan glukometer elektronik) tikus Sprague Dawley diabetik aloksan (takaran 150 mg/kgBB, ip), sebesar 23,61 dan 37,41%. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dekok daun Sirih merah segar bersifat antihiperglikemik dan khususnya pada takaran 3,22 mg/kgBB mampu menurunkan berat badan tikus diabetik aloksan (Safithri dan Fahma, 2008)
- Antiproliferasi
Wicaksono (2009) membuktikan bahwa ekstrak metanol daun P. crocatum Ruiz & Pav. mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara manusia (T47D) in-vitro, melalui mekanisme penghambatan fosforilasi p44/p42. Tidak teramati adanya sel apoptosis. Sel T47D ditumbuhkan dan dipelihara dalam medium DMEM, dengan tambahan beberapa suplemen.
- Antioksidan
Rachmawati dan Ciptati (2011) membuktikan bahwa ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol daun Sirih merah bersifat antioksidan, masing-masing dengan harga IC50 sebesar 94,63; 127,74 dan 134,29 ppm.
SUMBER :
Penulis : Bella Amalia
Juliantina F, Citra DA, Nirwani B, Nurmasitoh T, Bowo ET. 2009. Manfaat sirih merah (Piper crocatum) sebagai agen antibakterial terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. JKKI.
Mutmainnah A. 2013.Pengaruh pemberian ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) terhadap gambaran histopatologi luka insisi kulit tikus putih yang terinfeksi Staphylococcus aureus. Karya ilmiah FKH, Universitas Airlangga, Surabaya.
Rahmawati IS, Ciptati. 2011. Isolasi senyawa antioksidan dari daun sirih merah (Piper crocatum). Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains, Bandung-Indonesia.
Rizky OR. 2012. Uji daya antifungi ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) terhadap Candida albicans ATCC 10231 secara in vitro. Karya ilmiah FK, UMS, Surakarta.
Safithri M, Fahma F. 2008. Potency of Piper crocatum decoction as an antihyperglycaemia in rat strain sprague dawley. Journal of Biosciences.
Vagashiya Y, Nair R, Chanda S. 2007. Investigation of some piper species for anti-bacterial and anti-inflammatory property. Inter. J. Pharmacol.
Wicaksono BD. 2009. Antiproliferative effect of the methanol extract of Piper crocatum Ruiz & Pav. leaves on human breast (T47D) cells in-vitro. Trop. J. Pharm. Res.