Khasiat Daun Sirsak dalam Menrunkan Asam Urat (page 2)

Alexander (2010) menyatakan prevalensi asam urat (gout) di Amerika Serikat meningkat dua kali lipat dalam populasi lebih dari 75 tahun antara 1990 dan 1999 dari 21 per 1000 menjadi 41 per 1000. Dalam studi ke dua, prevalensi asam urat pada populasi orang dewasa Inggris diperkirakan 1,4 % dengan puncak lebih dari 7 % pada pria berusia 75 tahun.

https://www.alodokter.com/waspadai-efek-samping-daun-sirsak-sebelum-konsumsi-ekstraknya

Penelitian di Taiwan pada tahun 2005- 2008 menunjukkan peningkatan kejadian gout pada lansia wanita sebesar 19,7 % dan prevalensi gout pada lansia pria sebesar 23,3 % (Irawan Y, 2014). Suatu survey epidemologik yang dilakukan di Jawa Tengah atas kerja sama WHO terhadap 4.683 sampel berusia antara 15-45 tahun, didapatkan prevalensi arthritis gout sebesar 24,3 % (Zakhiah., 2015).

Dari Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDA) tahun 2013, prevalensi penyakit sendi di Indonesia sebanyak 11,9 % dan berdasarkan diagnosis atau gejala sebanyak 24,7 %. Sedangkan data yang diperoleh dari puskesmas dan hasil pemeriksaan nilai asam urat di Kelurahan Tamalanrea didapatkan penderita gout arthritis sebanyak 73 orang dan hampir seluruhnya mengeluh nyeri sendi yang sangat mengganggu aktivitas. Peradangan sendi pada gout dapat terjadi pada seluruh sendi tubuh yang menyebabkan pembengkakan, sendi teraba panas serta nyeri.

Nyeri yang dirasakan bervariasi, mulai dari nyeri ringan, nyeri sedang hingga nyeri berat yang dapat mengganggu aktivitas penderita. Peradangan ini apabila tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan sendi yang lama kelamaan akan merubah struktur sendi, fungsi sendi menurun dan akhirnya cacat (Noviyanti, 2015). Penanganan yang dilakukan untuk mengurangi nyeri dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis.

https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-6-manfaat-daun-sirsak-untuk-kesehatan-tubuh

Penanganan farmakologis yaitu pemberian obat kelompok salisilat dan kelompok obat anti inflamasi nonsteroid, tetapi salah satu efek yang serius dari obat anti inflamasi nonsteroid adalah perdarahan saluran cerna. Sedangkan penanganan non farmakologis tidak mengeluarkan biaya yang mahal dan tidak memiliki efek yang berbahaya. Dalam keperawatan terapi nonfarmakologi disebut keperawatan komplementer. Terapi komplementer merupakan terapi alamiah diantaranya adalah dengan terapi herbal. Jenis terapi herbal yang dapat di gunakan dalam mengurangi nyeri pada penderita gout yaitu daun sirsak (Annona Muricata L.) (Wirahmadi, 2013).

Sumber :

Penulis : Fiermansyah

Irawan, Y. (2014). Gout Arthritis. FK Universitas lampung. www.portalgaruda.com

Zakhiah. (2015). Arthritis gout. http//eprint.ums.ac.id

Noviyanti. (2015). Hidup Sehat Tanpa Asam Urat. Yogyakarta : Notebook.

Tinggalkan Balasan