Lebah merupakan serangga penyerbuk (polinator) tanaman paling penting di alam dibandingkan angin, air, dan serangga lain. Banyak peneliti mengungkapkan terdapat kenaikan produksi tanaman jika sejumlah koloni lebah diletakkan di sekitar lokasi tanaman. Terdapat simbiosis mutualisme antara lebah dan bunga. Bunga menyediakan nektar dan polen bagi lebah, sedangkan lebah membantu penyerbukan tanaman (Rusfidra, 2006). Salah satunya adalah lebah Trigona sp merupakan serangga yang hidup berkelompok dan membentuk koloni. Lebah jenis Trigona termasuk golongan stingless bee yaitu golongan lebah yang menggigit namun tidak memiliki sengat. Lebah ini mudah dijumpai di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Asia Tenggara.
Menurut Sihombing (2005) penggolangan zoologis dari Trigona adalah sebagai berikut :
Filum : Artrhropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus : Trigona
Spesies : Trigona spp.
Terdapat beberapa jenis lebah Trigona di Indonesia diantaranya T. laeviceps, T. apikalis, T. minangkabau, T. itama, dan sebagainya ,sedangkan penyebaran Trigona di Indonesia sangat beraneka ragam, di Sumatra ada sekitar 31 jenis, di Kalimantan ada 40 jenis, di jawa 14 jenis, Sulawesi ada tiga jenis. Setiap koloninya terdiri atas 300 – 80.000 ribu ekor (Siregar et al., 2011).
Lebah Trigona sp. biasanya membuat sarang di dalam lubang pohon, celah dinding atau lubang bambu di dalam rumah. Lebah ini tidak suka hijrah karena ratunya sangat gemuk dan tidak pandai terbang (Perusahaan Umum Perusahaan Kehutanan Negara Unit Jawa Timur, 1986). Beberapa koloni menempati bekas sarang semut atau rayap dan membangun sarangnya di bebatuan di bawah tanah (Free, 1982). Jenis – jenis lebah madu merupakan kelompok terpenting dalam penyerbukan dibandingkan serangga – serangga lain (Free, 1982). Beberapa spesies Trigona membangun sarang mereka di rongga bawah dan sebagiannya lagi membangun sarangnya dibagian pohon. Sarang adalah biasanya terbuat dari lima bagian: sisir induk,involucrum, storage pot, cerumen, dan pintu masuk. Sisir terdiri dari sel-sel induk, yang masing-masing jantan muda dipelihara, dikelilingi oleh selubung dari cerumen, atau involucrum.
Oleh karena itu, rongga dimana sel-sel induk yang hadir disebut induk yang lengket. Cerumen terbuat dari campuran lilin disekresikan dari kelenjar di perut pekerja dan propolis. Propolis tersebut berasal dari resin yang dikumpulkan dari tanaman. Madu dan serbuk sari disimpan dalam storage pot sangat berbeda dari sel – sel induk. Ini pot penyimpanan biasanya ditempatkan di atas dan di bawah involucrum, dan terbuat dari cerumen. Ruang tambahan di pohon rongga disegel oleh piring batumen, biasanya terbuat dari cerumen dan bahan lainnya seperti lumpur. Pintu masuk sarang adalah lubang sederhana tempat keluar masuknya lebah (Amano, 2004)
PENULIS :
Nadila Zulfa