4. Royal Jelly
Royal Jelly merupakan cairan kental asam manis berwarna putih susu, yang diolah secara alami dari nektar dan tepung sari bunga oleh lebah madu pekerja melalui kelenjar peringeal di kepalanya dan dikeluarkan melalui kelenjar rahang atas . Rata-rata komposisi royal jelly adalah Karbohidrat 25%, lemak 16%, Mineral 2%, lain-lain (R-Faktor) 7%.
Protein tersusun dari 30 asam amino (15 protein esensial yang berguna untuk perawatan dan pembentukan jaringan dan fungsi reproduksi). Karbohidrat berupa gula fruktosa dan glukosa. Lemak yang berbeda dengan lemak hewani atau nabati. Berguna dalam aspek biologis royal jelly. Seperti proses anti bakteri, anti jamur. Anti tumor, penurunan kolesterol dan trigliserida dalam darah serta pembaikan jeringan. Mineral adalah K, Na, Ca, Zn, Fe, Cu, Mn, vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B, B8, B9, B12, C, D, E, K.
Royal jelly adalah antioksidan yang paling lengkap. Kandungan gizi royal jelly dan madu tidak jauh berbeda yang berupa protein, lemak, gula, garam mineral dan aneka vitamin. Dari kandungan gizi tersebut, yang membedakannya adalah persen konsentrasi dari tiap kandungan gizi madu dan royal jelly dimana persen konsentrasi kandungan madu lebih tinggi dari royal jelly sehingga energi yang terdapat pada madu lebih menonjol dibanding royal jelly.
Manfaat royal jelly merupakan bahan katalis untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, sebagai antibiotik memacu fungsi seksual, pencegah kanker, mendorong pertumbuhan anak, menambah nafsu makan serta memulihkan syaraf-syaraf otonom, meningkatkan kecerdasan dan sangat baik untuk merawat kulit dan kecantikan, serta sebagai stimulasi bagi kelelahan atau depresi. Hormon remaja yang terdapat royal jelly sangat bermanfaat untuk merawat jaringan tubuh tetap dalam keadaan muda. Royal jelly sangat direkomendasikan bagi wanita hamil.
Sumber :
Penulis : Nadia Zulfa