MENGENAL LEBIH DEKAT SARI KURMA, BAHAN PANGAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI ANTIOKSIDAN

Seiring dengan perkembangan zaman tingkat polusi di lingkungan semakin tinggi akibat dari banyaknya gas beracun yang dihasilkan seperti CO2. Zat-zat polusi yang dihasilkan dapat menyebabkan radikal bebas, selain itu radikal bebas di dalam tubuh dapat pula diakibatkan oleh konsumsi pemanis buatan, pengawet maupun pewarna kimia. Radikal bebas dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa dapat menyebabkan rusaknya sel-sel di dalam tubuh sehingga menimbulkan beberapa penyakit karsinogenik dan dapat memicu penuaan dini. Radikal bebas di dalam tubuh dapat dicegah dengan adanya antioksidan. Definisi dari antioksidan yaitu senyawa yang mampu mencegah, membersihkan atau meniadakan efek radikal bebas (Winarsi, 2007). Antioksidan sangat diperlukan bagi tubuh karena mampu melindungi tubuh dengan cara mengurangi kerusakan sel yang terjadi akibat radikal bebas. Antioksidan sangat diperlukan oleh tubuh untuk mengatasi dan mencegah stres oksidatif.

Dates or dattes palm fruit in wooden bowl is snack healthy.

Stres oksidatif berperan penting dalam patofisiologi terjadinya proses menua dan berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes mellitus dan komplikasinya, serta aterosklerosis yang mendasari penyakit jantung, pembuluh darah dan stroke (Badan Litbangkes, 2007; Setiati, 2003 dan Shihabi, 2002).


Produksi antioksidan dapat dihasilkan secara alami di dalam tubuh atau disebut antioksidan endogen tetapi seiring dengan gaya hidup yang tidak sehat maka produksi antioksidan perlu didapatkan dari luar tubuh atau antioksidan eksogen. Antioksidan yang eksogen dapat diperoleh dari makanan salah satunya yaitu konsumsi dan asupan sumber antioksidan alami seperti kurma.
Menurut USDA, kurma adalah sumber energi, serat, gula dan berbagai vitamin serta mineral yang baik. Kurma diyakini memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan. Manfaat kruma antara lain megontrol implikasi terapeutik dalam penyakit melalui antioksidan, anti tumor, anti inflamasi dan anti diabetes (Al Qarawi et al. 2004). Beberapa kandungan buah kurma yang bermanfaat bagi tubuh diantaranya kandungan air, karbohidrat selain itu terdapat kandungan asam lemak yang terdiri dari lemak tersaturasi, seperti capric, lauric, mysristic, palmitic, stearic, margaric, arachidic, heneicosanoic, behenic dan asam tricosanoic serta beberapa lemak tidak tersaturasi seperti palmitoleic, oleic, linoleic, dan asam linoleic (Assirey, 2014). Selain itu kurma dapat berperan sebagai antioksidan. Kurma banyak mengandung Buah kurma mengandung senyawa antioksidan, yaitu senyawa fenolik seperti flavonoid (Biglari et al., 2008).

Kurma banyak mengandung gula terutama fruktosa, beberapa mineral terutama potassium dan besi, serat makanan serta vitamin lainnya. Warna kurma coklat-kuning mengindakasikan kurma kaya akan kandungan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Kurma juga mengandung Zn, Se, vitamin C dan vitamin E yang juga berfungsi sebagai antioksidan (Hardinsyah dkk, 2013). Menurut Chan et al. (2009) komponen lain dalam buah kurma yang dapat berfungsi sebagai antioksidan diantaranya protoantosianidin, antosianin,𝛽-karoten dan asam fenolat.

Bowl with dried dates isolated on white background

Kandungan antioksidan antar varietas kurma yang satu dengan yang lainnya berbeda. Salah satu jenis kurma yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yaitu Kurma Ajwa. Kandungan polifenol dalam kurma Ajwa sebesar 455,88 mg/100g lebih besar dibandingkan dengan jenis kurma lain. Menurut Rahmani et al. (2014) kurma Ajwa memiliki fungsi sebagai tissue protective effect karena kandungan antioksidan yang tinggi. Kandungan flavonoid di dalam kurma Ajwa terbukti dapat menjadi anti inflamasi. Radikal bebas dapat merusak membram sel melalui serangkaian reaksi kimia yang disebut perooksidasi lipid dengan cara merusak rantai asam lemak tak jenu ganda atau PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid), komponen utama dari fosfolipid membran seluler maupun subseluler. (Winarsi, 2011; Lieberman &Marks, 2009).

Sedangkan dengan mengonsumsi kurma Ajwa dapat mencegah perooksidasi lipid karena dalam kurma Ajwa mengandung senyawa ethyl acetate, methalonic yang dapat menghambat enzim lipid perooxidation cyclooxygenasi COX-1 dan COX-2. (Rahmani et al., 2014) Sari kurma merupakan salah satu produk olahan dari buah kurma dengan metode pengepresan. Menurut penelitian Hardinsyah dkk (2011) kandungan total antioksidan pada sari kurna sebesar 752,9 ug/AAE/g atau 1 sendok makan sari kurma (12 g) mengandung antioksidan setara dengan kemampuan vitamin C sebanyak 8,4 mg. Hal tersebut menunjukan bahwa sari kurma memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Sedangkan menurut Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM Yogyakarta sari kurma mengandung 39,5% antioksidan, 341,67 mg/100g vitamin C dan 1822, 08 mg/100g vitamin E.


Beberapa penelitian tentang aktivitas antioksidan dan kadar fenol total dari ekstrak buah kurma, menunjukkan aktivitas inhibisi dari peroksidasi lipid dan oksidasi protein, juga mengeksibisi superoksida potein dan aktivitas scavenging radikal hidroksil (Vyawahare et al., 2009). Sementara Ahmed dan Rocha (2009) mengungkapkan bahwa pada penelitian in vitro, sari kurma bersama Citrus aurantifolia mempunyai kemampuan lebih tinggi dalam hal aktivitas antioksidan, kandungan fenol total, efek kelasi besi dan aktivitas scavenging DPPH radikal bebas. Sebagai konsumen yang cerdas, untuk mencegah radikal bebas di dalam tubuh maka sebaiknya kita harus mulai mengonsumsi bahan pangan yang mengandung antioksidan yang salah satunya dapat diperoleh dari sari kurma.

Dried date palm isolated on white clipping path.

Daftar Pustaka


Ahmed, S. H. dan Rocha, J. B. 2009. Antioxidant Properties of Water Extracts for the Iraqi Plants Phoenix dactylifera, Loranthus europeas, Zingiber ofÞ cinalis and Citrus aurantifolia. Journal of Modern Applied Science, vol. 3, no. 3, hlm. 161-166.
Al-Qarawi, A. A., Mousa, H. M., & Ali, B. (2004). Protective Effect of Extract from Dates (Phoenix dactylifera L.) on Carbon Tetrachloride-induced hepatotoxicity in Rats. International Journal of Applied Research Vet Medicine, 2:176-80.
Assirey EA. 2014. Nutritional composition of ten date palm (Phoenix dactylifera L) cultival fruits grown in Saudi Arabia by high performance liquid chromatography.Journal of Taibah University for Science.
Badan Litbangkes Depkes RI. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta; 2008: 275-8.
Biglari, F., Al Karkhi, A.F.M. and Easa, A.M. 2008. Antioxidant Activity and Phenolic Content of Various Date Pala (Phoenis dactylifera) Fruits from Iran. Food Chemistry 10: 1636-1641.
Chan GC. 2009. The effects of glucan on human immune and cancer cells. Journal of Hematology & Oncology. 2: 25
Hardinsyah,Dodik, Briawan,. Ahmad, Sulaeman., Rimbawan dan Muhammad Aries. 2011. Uji Prederensi, Nilai Antioksidan, Indeks Glikemik serta Pengaruh Konsumsi Sari dan Buah Kurma Terhadap Stamina. Departemen Gizi MasyarakaT, Fakultas Ekologi Manusia, Institus Pertanian Bogor. Bogor. ISBN :978-979-9172-88-4
Hardinsyah,Dodik, Briawan,. Ahmad, Sulaeman., Rimbawan, Muhammad Aries dan Mira Dewi. 201. Kapasitas Antioksidan dan Indeks Glikemik Sari Kurma serta Efikasi Terhadap Stamina.. Semnas PAGI, Biokimia Gizi, Gizi Klinis dan Diestetik. Departemen Gizi MasyarakaT, Fakultas Ekologi Manusia, Institus Pertanian Bogor. Bogor.
Lieberman, M. & Marks, A. (2009). Marks’s Basic Medical Biochemistry: a Clinical Approach. Philadelphia: Lippincot William & Wilkins. Rahmani, A.H., Aly, S.M., Ali,.H., Babiker, A.Y., Srikar, S., Khan,.A.A. 2014. Therapeutic Effects of Date Fruits (Phoenix dactylifera L.) in the Prevention of Disesase Via Modulation of Anti-Inflammatory, Anti-Oxidant and Anti Tumor Activity. Int J Clin Exp Med. 7(3): 827-83
Setiati S. Radikal bebas, antioksidan, dan proses menua. Tinjauan Pustaka. Medika 2003; 6:366-9.
Shihabi A, Li WG, Miller Jr FG, Weintraub NL. Antioxidant therapy for atherosclerotic vascular disease: the promise and the pitfalls. Am J Physiol Heart Circ Physiol [serial online]. 2002 [disitasi bulan Maret 2009]; 282 (3): 797-802.
Vyawarahe, N., Pujari, R., Khsirsagar, A., et al. 2009. Phoenix dactylifera: An Update of its Indegenous Uses, Phytochemistry and Pharmacology. The Internet Journal of Pharmacology, vol. 7, no. 1.
Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
Winarsi, H. 2011. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.

Tinggalkan Balasan