EFEK ANTI-ALKOHOLIK MADU (page 2)

ADH dan ALDH adalah dua enzim utama dalam metabolisme alkohol. Menurut data pengujian yang dilakukan oleh Guo. P, et al.,(2019), aktivitas ADH dalam hati secara signifikan meningkat pada kelompok madu Ziziphus jujuba (9,0638 U / mgprot), sementara tidak ada perbedaan yang signifikan dari kelompok madu yang lain.

https://www.freepik.com/free-photo/wooden-dipper-sticky-honey_6108686.htm#page=3&query=honey&position=0&from_view=search&track=sph&uuid=e5c104ca-bc96-452f-8d13-08e975265c52

Seperti yang ditunjukkan pada data pengujian, aktivitas ALDH secara signifikan meningkat (p <0,05) oleh madu Robinia pseudoacacia (3,7693 U / mgprot) dan madu Ziziphus jujuba (4,5235 U / mgprot) dibandingkan dengan kelompok model (1,4925 U / mgprot). Kelompok perlakuan madu lainnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dari kelompok model.

Ketika memasuki tubuh, 75-80% alkohol dimetabolisme menjadi asetaldehida oleh ADH dalam sitoplasma hati dan kemudian dikonversi menjadi asam asetat oleh ALDH. Selanjutnya, asam asetat memasuki siklus Krebs, dan akhirnya teroksidasi menjadi karbon dioksida dan air (Sugimoto & Takei, 2017).

Oleh karena itu, meningkatkan aktivitas ADH dan ALDH adalah cara yang efektif untuk mempercepat metabolisme alkohol dan dengan demikian mengurangi keracunan alkohol. Di antara madu yang diuji dari asal bunga yang berbeda, madu Ziziphus jujuba memiliki hasil terbaik dan terbukti dapat meningkatkan aktivitas ADH dan ALDH dengan cukup signifikan, maka dari itu madu terbukti memiliki efek anti-alkohol khususnya pada jenis madu Ziziphus jujube.

https://www.freepik.com/free-photo/close-up-sweet-honey-dripping-from-dipper-with-bee-pollen-seeds-brown-paper_3434417.htm#page=2&query=honey&position=30&from_view=search&track=sph&uuid=7915481d-a575-4417-b164-250d9ff4b5c4

Banyak penelitian juga telah menunjukkan bahwa senyawa fenolik adalah antioksidan alami yang sangat baik (Bertoncelj, et al., 2007; Habib, et al., 2014). Total konten fenolik dalam madu adalah antara 13,45 mg / 100 g dan 63,97 mg / 100 g. Secara umum, madu yang lebih gelap memiliki kandungan fenolik yang lebih tinggi.

Dalam penelitian ini madu Ziziphus jujuba memiliki warna paling gelap dan kandungan fenolik tertinggi di antara kelima madu, hal ini mendukung data sebelumnya bahwa madu jenis Ziziphus jujube memiliki hasil terbaik sebagai anti-alkoholik. Lalu pernyataan ini juga didukung dengan data lain yang menyebutkan bahwa senyawa fenolik dapat menghambat penyerapan alkohol dan asetaldehida dengan cara mengikat secara kimiawi padanya, dan mengurangi tingkat alkohol atau asetaldehida dalam darah.

Sebuah studi sebelumnya telah melaporkan bahwa senyawa fenolik mungkin memainkan peran utama dalam metabolisme alkohol dengan menginduksi aktivitas enzim yang memetabolisme alkohol (Seo, Kim, Kim, Liu, Lee, & Kim, 2013).

Penulis : Fajar Abhirama

Tinggalkan Balasan